Bismillah | Assalaamu'alaikum. Cencalok atau tencalok kalau di Kalbar nyebutnya, ini terbuat dari udang yang sangat kecil lalu difermentasi dengan garam. Kalau mau diolah harus di buang dulu airnya karena ini asin banget. Biasanya saya bisa makan ini kalau mamak berkunjung ke Kaltim tempat saya sekarang tinggal. Bisa dibayangkan lamanya baru bisa makan ini. Nah pas pak suami kunjungan kerja ke Tana Grogot nih tencalok gak mikir dua kali langsung beli hihi. Alhamdulillah terobati juga kangennya makanan kampung saya.
Ini enak diolahnya bisa di makan mentah aja caranya cabe rawit di iris-iris lalu tambahkan potongin bawang merah yang banyak dan perasin dengan air jeruk sambel, duh tau gak bun ini saya ngetiknya sambil ngences ngebanyangin enaknya.
Bisa juga di masak dengan campuran santan sedikit dan potongan serai. O iya kalau di Kalbar warnanya tencaloknya seperti warna terasi tapi lebih muda dikit. Tapi kalau di sini warnanya pink.
Tapi saya lebih suka yang kayak gini sih di tumis aja dengan sambel yang gak habis terus di kasih cabe batang. Jangan lupa siapin nasi anget.
Bahan:
- 1 bungkus tencalok, siram dengan air mengalir agar berkurang rasa asinnya
- 1 sdm sambel terasi
- 6 batang cabe rawit
- 3 buah bawang merah iris
- 1 buah bawang putih iris
- 1 sdm air asam
- 1/4 sdt gula
Cara membuat:
Panaskan minyak, tumis bawang dan cabe hingga harum, masukkan tencalok lalu aduk rata. Tambahkan air asam dan gula aduk rata. Angkat dan sajikan dengan nasi hangat.
Selamat mencoba.